Akhir-akhir ini frekuensi gue main ke negera tetangga lagi lumayan sering. Beberapa memang karena kerjaan, dan sisanya main-main. Di umur gue yang sudah 25 tahun ini, baru di umur 23 tahun kemarin akhirnya gue diijinin buat solo traveling (itupun setelah melalui panjangnya birokrasi sebagai anak tunggal).
Nah, buat kalian remaja belia yang mau coba solo traveling alias jalan-jalan seorang diri, bisa dicoba ke negera yang deket-deket dulu kaya Singapore. Alasannya karena di sana apa-apa cenderung gampang dan aman banget.
Sekarang gue akan bagi pengalaman untuk memilih tempat penginapan yang pewe ngga pake gaskin. Seperti yang pernah gue tulis di blog post sebelumnya, cari penginapan di Singapore itu tricky dengan berbagai faktor. Kalo gue pribadi, selain faktor budget, hal-hal kaya kebersihan kamar, kondisi hotel, atmosfir lingkungannya, deket ngga sama makanan, dan jarak transportasi umum jadi bahan pertimbangan utama. (Iya emang ribet bocahnya)
Postingan ini akan gue bagi jadi 2 tipe:
Hotel untuk kalian yang punya budget lebih, dan
Hostel untuk tipe penginapan hemat.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hard Rock Hotel
|
Source: The Smart Local Website |
Hard Rock Hotel terletak di pulau Sentosa,
Singapore. Emang cenderung jauh mau ke mana-mana, tapi dari segi fasilitas seperti
kolam renang, dll emang juara banget. Cocok buat kalian yang butuh leisure hotel dengan budget
sekitar Rp 3.000.000,- sampai Rp 5.000.000,- per-malam. Waktu itu gue menginap
di sini memang karena ada urusan kerja, jadi cuma lihat kolam renangnya doang dan
belum sempet nyemplung di situ. What I
don't really like, adalah
suasana hotel yang cenderung gelap nan remang-remang. IH asli ya, kaya tempat plus-plus. Lagian kenapa sihhhh ngga bisa
diterangin aja, Tel? (Maksudnya manggil hotel).
Hotel Boss
|
Source: Website Tripadvisor |
|
Source: Website Expedia |
Pas pertama denger hotel ini reaksi gue "Hah? Namanya Boss banget nih?", but in the end this hotel is my favorite all the time. Untuk hotel bintang 4, harga dan apa yang didapat sangat amat reasonable, sekitar Rp 900.000,- pas low season, sampe Rp 1.600.000,- waktu high season. Lokasinya di daerah Laveder, dan kalo mau bandingin Hotel Boss sama hotel-hotel bintang 4 lainnya, BEUH, harga hotel lain bisa jaaaaaauh lebih tinggi tapi dengan kondisi hotel yang ngga lebih baik. Nyebelin kan?
Lobi Hotell Boss ini mewah, standar kebersihannya tinggi, dekorasi juga luxury minimalist, kolam renang ada di lantai 7 atau berapa gitu gue lupa dan view-nya amazing! Jangan lupa juga, perkamar dikasih wifi gratis dan smart-TV yang bisa dipakai untuk internetan juga. (Yep, wifi disediakan 1 di setiap kamar). Kekurangannya, cuma ukuran kamar dan kamar mandi yang cenderung kecil, I mean.. bener-bener kecil. Dan juga dinding yang tidak kedap suara.
Sedikit tips, untuk mengakali resiko bising, bisa request saat check-in ke receptionist untuk minta kamar yang tidak banyak penghuninya di lantai yang sama, biar nanti suasana di kamar jadi lebih hening. Sisanya, hotel ini paket lengkap! Untuk yang muslim, di sebelah hotel persis ada masjid, dan untuk mini market, food court, dan MRT semuanya ada dan jaraknya deket banget dari hotel.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bunc@Radius Clarke Quay
|
Source: Website Hotels |
|
Source: Website Asia Web Direct |
Hostel nomer 1 favorit gue di Singapore! Suka banget sama tempat ini, selain lokasinya deket sama MRT, gue ngerasa cocok sama lingkungan Clarke Quay yang selalu rame sampe malem. Meskipun area ini terkenal dengan bar atau club-nya, tapi gue ngga terlalu tertarik bahkan ngga pernah main ke tempat-tempat tersebut, gue lebih sering nongkrong di pinggir sungai Clarke Quay waktu matahari terbenam sambil ngemil-ngemil lucu (Okay this sounds so alay but I promise I am not. HAHA). Enak aja rasanya liat air jernih and all the lights and music, semuanya riuh.
Bunc@Radius juga deket sama tempat makanan India enak kesukaan gue, namanya Teh Tarik Time dan buka sampe 24 jam. Di deket hostel itu juga ada mall kalo kalian pingin Starbucks, atau Subway. Pokoknya lengkap, deh.
Hostelnya sendiri.. well, ada plus dan minus-nya. Yang gue suka adalah toilet mereka yang ditata modern dan bersih, kamarnya tenang dan dipasang CCTV, privasi juga terjaga karena dipasang tirai per-kasur dan di dalem kasurnya juga lumayan luas buat duduk jadi kepala ngga bakal kepentok. Dan di sebelah kasur tersedia space kaya meja gitu buat naruh segala makeup aksesoris gue yang bertumpuk.
Minus yang bikin gue lumayan sebel adalah kondisi dinding di beberapa area yang suka timbul jamur gitu. Kayanya gara-gara lembab atau gimana deh kurang ngerti, cuma kan jadinya iyuuuuh. Bisa diakalin dengan minta pindah kalo kalian dapet kasur dengan 'pemandangan' kaya gitu. Hal lain yang bikin minus adalah staff-staff-nya yang ngga ramah. Galak sih engga, ya. Cuma kaya seperlunya aja gitu ngomong sama pelanggan. Yaudah lah ye~
Adamson Lodge Hostel
|
Source: Website SG Hotels |
|
Source: Website Expedia |
Hostel ini adalah tempat yang gue booking last minute karena dadakan. Googling-googling ternyata ratingnya bagus, pas gue dateng juga wawww bersih sekali. Owner-nya juga superrrr friendly menjelaskan segala hal dengan rinci. Dan harganya, man.. murah banget! Rp 150.000.000,- doang saja only per-malem. Heran gue dengan standar kebersihan dan tempat nyaman kaya gitu apa ngga rugi, ya?
Anyway, kekurangannya cuma soal lingkungan yang gue kurang cocok. Ada aroma-aroma strong kaya bau rempah-rempahan gitu setiap keluar hostel. Bukan salah Hostelnya sih, (dan bahkan bukan salah siapa-siapa juga) cuma ini selera pribadi gue aja kali, ya. Dan hal personal lainnya yang gue ngga cocok adalah.. di kasurnya ngga ada tirai. HAHAHA. Kaya parno pas tidur diliatin orang karena gue kalo tidur suka ngileran, nganga, ngorok, bahkan ngigo dan sleep walking (waktu kecil gue pernah tidur sambil jalan dan ngebuka paksa pintu kamar yang dikunci. Akhirnya nyokap bimbing gue jalan balik ke kasur dan gue tidur lagi kaya ngga ada apa-apa. Weirdo.)
YAK! OKE! Sekian tips dari gue, semoga bermanfaat sebagai panduan asik buat kalian yang mau jalan-jalan ke Sinjepoh. Jangan lupa like, subscribe, dan comment di bawah ini. (EH SALAH BUKAN YUCUB)